Selasa, 06 April 2010

Shennongjia

Saudara pendengar, Shennongjia yang terletak di bagian barat laut Provinsi Hubei, Tiongkok tengah adalah hutan belantara yang memiliki lebih 3.700 jenis berbagai tumbuhan dan lebih 1.000 berbagai jenis binatang, disebut sebagai pusat gen tumbuhan dan binatang satu-satunya yang terpelihara utuh di daerah garis lintang tengah global.

Nama Shennongjia berasal dari sebuah legenda zaman dahulu kala. Pada zaman masyarakat primitif, manusia dirongrong oleh wabah dan kelaparan. Untuk menyelamatkan masyarakat, Shennong atau Kaisar Yan mencoba sendiri berbagai tumbuhan bahan obat, memilih benih dan menanamnya di ladang. Ketika datang di hutan lebat pegunungan tinggi Provinsi Hubei, ia terhalang oleh tebing-tebing curam. Lalu dibuatnya 36 tangga langit untuk mendaki tebing. Sejak itu, daerah tersebut dinamakan Shennongjia atau tangga Shennong, dan di tempat di mana tangga dibuat tumbuh pohon-pohon yang kemudian menjadi hutan belantara.

Shennongjia seluas lebih 3.200 km persegi, 70 persen dilingkupi hutan. Lei Jinguang yang berusia 70 tahun bekerja sebagai buruh penebang kayu di Shennongjia pada usia 20 tahun. Berbicara tentang Shennongjia pada waktu itu, ia mengatakan,"Shennongjia pada waktu itu adalah hutan belantara yang banyak sekali binatang liarnya seprti rusa, beruang putih dan macan tutul."

Shennongjia yang indah gunungnya dan lebat hutannya memiliki sumber daya wisata yang kaya. Pertama, memiliki kelompok hutan belantaraa yang masih terpelihara baik dan utuh; kedua, konon adalah tempat Shennong membuat tangga untuk mencari tumbuhan bahan obat; dan ketiga, terdapat banyak rahasia ilmiah yang masih merupakan tanda tanya, antara lain tentang "manusia liar".

Cuaca di Shennongjia sangat nyaman sepanjang tahun, berarti tidak terlalu panas di musim panas dan tidak terlalu dingin di musim dingin karena sepanjang tahun terpengaruh silih berganti oleh angin musiman yang lembab dan hangat serta tekanan tinggi daratan yang kering dan dingin, serta pengaturan hutan gunung tinggi atas volume panas dan curah hujan.

Selain itu, Shennongjia memiliki pula ekosistem hutan subtropik satu-satunya yang terpelihara baik dan utuh di daerah garis lintang tengah di dunia sekarang ini. Dengan adanya ekosistem primitif dalam kondisi yang baik, keanekaragaman biota yang melimpah dan kondisi cuaca yang nyaman, maka Sehennongjia disebut sebagai "Khazanah Hijau" dan "Taman Fauna dan Flora Alamiah".

Kera bulu emas yang disebut sebagai makhluk indah Shennongjia adalah jenis binatang terancam punah yang menuntut adanya lingkungan ekologi paling baik. Seiring dengan perbaikan lingkungan ekologi di Shennongjia pada tahun-tahun belakangan ini, populasi kera bulu emas bertambah dari lebih 600 ekor pada masa paling sedikit menjadi lebih 1.200 ekor sekarang ini, dan menjadi pemandangan unik di Shennongjia. Setiap kali mendengar lengking kera bulu emas, pejabat pemerintah setempat Qian Yuankun tak dapat menahan rasa gembiranya. Ia mengatakan,"Ada orang khawatir, kera bulu emas yang terancam punah tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya di Shennongjia, dan Shennongjia akan lenyap dari bumi. Tapi kita sekarang dapat dengan yakin mengatakan bahwa Tiongkok telah berhasil melindungi Shennongjia, jumlah kera bulu emas akan teus bertambah, lingkup kegiatannya akan semakin luas, Shennongjia mendapat perlindungan efektif di Tiongkok dan semakin mempesona. Shennongjia di masa depan akan menjadi taman yang indah lingkungannya dan harmonis hubungan antara manusia dan alam."

Pemerintah daerah hutan Shennongjia pada awal tahun 1990-an sementara melakukan konservasi titik berat atas Shennongjia, secara moderat telah mengembangkan pariwisata ekologi. Kini daerah hutan sudah dibangun menjadi empat kawasan wisata pemandangan yakni Shennongding, Xiangxiyuan, Yantianya dan Sungai Yuquan, setiap tahun dikunjungi sekitar 600.000 orang. Kemajuan pariwisata telah mendorong pula perkembangan industri terkait. Karyawan daerah hutan Li Shikai yang menyelenggarakan sebuah losmen sibuk menerima tamu setiap musim panas. Dengan gembira ia mengatakan,"Sejak mengadakan wisata ekologi, Shennongjia dikunjungi semakin banyak tamu di musim panas. Losmen yang saya selenggarakan dengan kredit ini memberikan penghasilan yang semakin banyak dari tahun ke tahun."

Perkembangan pariwisata meski memberikan penghasilan cukup banyak kepada penduduk daerah hutan, namun dengan bertambahnya wisatawan yang datang, semakin besar pula tekanan pada ekosistem daerah tersebut. Pejabat pemerintah setempat Qian Yuankun mengatakan,"Dalam proses mendorong kemajuan ekonomi dan usaha sosial di Shennongjia, kami senantiasa meletakkan pelestarian lingkungan pada posisi terdepan dan terpenting. Kontradiksi antara perkembangan ekonomi dan pelestarian alam harus ditangani dengan sebaik-baiknya."

Dikatakan oleh pejabat itu, daerah hutan pada awal tahun 2006 untuk pertama kali menerapkan sistem jeda wisata yakni berhenti menerima tamu untuk waktu tiga bulan agar lebih seribu jenis binatang liar di daerah pemandangan bisa istirahat dengan baik, sementara itu agar lingkungan ekologi yang dijuluki sebagai "bank gen spesies Tiongkok" itu mendapat rehabilitasi yang lebih baik.

Kini, proyek perlindungan hutan alam Shennongjia sudah mulai dilaksanakan. Penebangan pohon di daerah hutan dilarang sehingga ekosistem Shennongjia mulai pulih dengan perlahan-lahan. Pelindung hutan Jiang Lingling mengatakan,"Sejak pelaksanaan proyek perlindungan hutan alam pada tahun 2000, sejumlah binatang langka seperti kera bulu emas, ayam hutan perut merah dan kambing liar sudah tampak muncul di gunung. Kini gunung di Shennongjia sudah menjadi hijau dan air menjadi lebih bening."

0 komentar:

Posting Komentar