© Stephen Richards Bowerbird |
Bowerbird
Yance de Fretes: "Ekspedisi ini adalah satu kerjasama antara Conservation International dan LIPI. Ekspedisinya itu melibatkan sekitar 13 scientist (ilmuwan, red.). Tim kami itu dipecah menjadi dua. Yang pertama bekerja di dataran rendah sekitar 100 meter sampai 2000 meter di atas permukaan laut. Sementara sebagian tim, dibawa dengan helikopter ke Pegunungan Foja. Ketinggiannya sekitar 1800 meter dari permukaan laut."
"Tim kita itu terdiri dari berbagai disiplin ilmu. Ada yang meneliti palem, ada yang meneliti burung, mammalia, kupu-kupu dan tumbuhan yang lain. Hasil-hasil yang kami dapat, yang besar itu, yang pertama ditemukan burung penghisap madu, honeyeater. Ini merupakan penemuan spesies burung baru di Papua dan Papua Nugini dalam kurun waktu 70 tahun. Selain itu juga kami berhasil mengamati secara langsung dan juga membuat foto secara langsung, satu burung namanya Golden-fronted Bowerbird (Amblyornis flavifrons)."
"Ini cukup menarik karena burung ini dulu dideskripsi pada tahun 1895, berdasarkan burung-burung yang dijual oleh pedagang lokal ke pedagang Eropa. Kemudian sampai di museum dan dideskripsi. Sejak dideskripsikan sekitar 110 tahun yang lalu itu, belum pernah ada scientist yang berhasil melihat langsung di alam atau membuat foto langsung di alam. Tim kami pada waktu mendarat di Foja, pertama yang dilihat itu adalah Bowerbird. Mereka berhasil membuat foto, mengamati juga bulu burung betina. Karena selama ini yang dijual itu bulu burung jantan."
© CI, Bruce Beehler Burung penghisap madu (Conservation International) |
"Sementara tim mammalia pada malam pertama berhasil menemukan Zagiossus tipe Echidnas. Ini salah satu dari tiga spesies mammalia yang bertelur. Ini penemuan yang cukup spektakuler, karena ini termasuk binatang yang sangat-sangat langka di Papua. Saya sudah lama melakukan ini jarang sekali ketemu binatang ini. Apalagi dalam waktu yang singkat mereka bisa menemukan tiga individu, dan juga antara jantan dan betina. Ini betul-betul surprise."
"Spesies ini kami belum tahu, apa rekor baru untuk daerah itu, artinya dulu belum ada sekarang berupa rekor baru atau satu spesies baru. Selain itu adalah penemuan satu spesies mamalia baru buat Indonesia. Itu Kangguru Pohon Mantel Emas (Dendrolagus pulcherrimus). Spesies ini sebenarnya termasuk baru di Nugini. Pada tahun 1993 ditemukan di Pegunungan Torricelli di Papua Nugini. Tim kami berhasil menangkap bahkan membuat rekor, bahkan membuat spesimen. Dan ini merupakan tambahan spesies mammalia buat Indonesia."
Foja kaya spesies baru
"Hal yang lain yang menarik, kelompok tumbuhan palem yang bekerja di Lowland, berhasil mengkoleksi 24 spesies palem. Dari 24 spesies palem ini, lima di antaranya merupakan spesies yang baru untuk sains. Yang menarik di daerah Kwerba dan juga di daerah pegunungan Foja, tim yang meneliti tentang kupu-kupu itu berhasil mencatat 170 jenis kupu-kupu. Ini satu rekor yang cukup tinggi. Rekor sebelumnya itu di daerah Mamberamo juga, tapi jauh di bawah jumlah ini."
© CI, Bruce Beehler |
"Kalau kita membuat record summary, itu menunjukkan bahwa Foja itu walaupun luasnya sangat kecil saja, mendukung sekitar 20% mammal-mammal yang ada di Nugini. Untuk burung itu jauh lebih tinggi sekitar 30% burung yang ada di Papua, itu berhasil dicatat di Pegunungan Foja."
0 komentar:
Posting Komentar